Jumat, 02 Februari 2018

Khutbah Jum'at: "Memakmurkan Masjid Tanda Keimanan"



KHUTBAH PERTAMA



Puji dan syukur marilah senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat-Nya yang dilimpahkan kepada kita semua, sehingga kita dapat beribadah mengabdi kepada-Nya setiap waktu demi menggapai ridla-Nya. Dalam kesempatan yang mulia ini, khotib berwasiat kepada seluruh jama’ah sholat jum’at yang dirahmati Allah, dan khususnya kepada diri khotib pribadi, marilah kita terus menerus berusaha meningkatkan kualitas ketakwaan kita kepada Allah SWT. takwa dalam arti yang sebenar-benarnya. Semoga Allah SWT menempatkan kita semua pada derajat yang Dia ridhai, selama di dunia dan kelak di akhirat. Amin ya rabbal 'alamin

Sidang Sholat Jum’at yang dirahmati Allah

Dalam Allah berfirman:
“Hanyalah yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian,serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapa pun) selain kepada Allah,maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS. At-Taubah [9]: 18)

Jama’ah Jum’at yang Dirahmati Allah
Ayat ini memberi kabar gembira kepada kita atas pengakuan Allah terhadap keimanan orang yang memakmurkan masjid-masjid-Nya.

Yang dimaksud “memakmurkan masjid” adalah membangun dan mendirikan masjid, mengisi dan menghidupkannya dengan berbagai ibadah dan ketaatan kepada Allah, menghormati dan memeliharanya dengan cara membersihkannya dari kotoran-kotoran dan sampah serta memberinya wewangian.

Dari definisi ini, memakmurkan masjid ada dua bentuk yaitu fisik dan maknawi.

PERTAMA: Memakmurkan Masjid dalam bentuk fisik
Di antara bentuk fisik adalah membangun dan memelihara masjid dengan sebaik-baiknya dengan menghilangkan kotoran atau memberi wewangian.sehingga membuat nyaman bagi orang-orang yang ibadah

Diriwayatkan dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: saya mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Barangsiapa yang membangun masjid demi mencari Wajah Allah, maka Allah akan membangunkan untuknya yang semisalnya di surga.” (HR. Al-Bukhari no. 450 dan Muslim no. 533)

Dalam hadis lainnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam besabda

“Barangsiapa yang membangun masjid karena Allah meskipun sebesar sarang burung bahkan lebih kecil dari itu, Allah akan membangunkan untuknya sebuah istana di surga.” (HR. Ibnu Majah no. 738 dan dishahihkan al-Albani)

Di antaranya pula adalah membersihkan dan mewangikan masjid. ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan agar masjid dibangun di kampung-kampung dan agar dibersihkan dan diberi wewangian.” (HR. Ibnu Majah no. 758 dan dishahihkan al-Albani)

YANG KEDUA: Memakmurkan masjid secara maknawi adalah meramaikan masjid dengan ibadah-ibadah seperti ber-dzikir, shalat berjamaah, membaca al-Qur`an, majlis taklim, dan kegiatan umat lainnya.

Empat ibadah ini adalah pokok ibadah di masjid. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya masjid-masjid bukan untuk tempat kencing dan kotoran,…. tetapi hanya untuk berdzikir kepada Allah, shalat, dan membaca al-Qur`an.” (HR. Muslim no. 285)

Tentang dzikir ini, Allah mencela orang-orang yang menghalang-halangi orang lain untuk berdzikir di dalam masjid-masjid-Nya,…. Allah ber-firman:

“Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalang-halangi menyebut nama Allah dalam masjid-masjid-Nya dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (masjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat.” (QS. Al-Baqarah [2]: 114)
                                                                                                                                          
Sedangkan shalat, khususnya shalat fardhu berjama’ah,  Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa berwudhu untuk shalat, lalu dia menyempurnakan wudhunya, kemudian berjalan menuju shalat fardhu, lalu dia shalat bersama manusia -yakni bersama jama’ah di masjid-, niscaya Allah ampuni dosa-dosanya.” (HR. Muslim no. 232)

Tentang memakmurkan dengan majlis taklim, disebutkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
 “Barangsiapa datang ke masjidku ini, tidak lain kecuali untuk mempelajari kebaikan atau mengajarkannya, maka dia bagaikan mujahid di jalan Allah, sedangkan yang datang untuk selain itu maka bagaikan orang yang cuma melihat-lihat harta orang lain.” (HR. Ibnu Majah no. 227 dan dishahihkan al-Albani)

Semoga Khutbah ini dapat memberi pelajaran kepada kita dan menambah keperdulian kita terhadap masjid Allah ini. Bagi kita yang biasanya hanya datang, setelah sholat lalu kita pergi, mulai saat ini…. Sempatkanlah sejenak untuk memperhatikan Masjid ini dan halaman sekitarnya.

Jika mata kita melihat sampah, daun-daun kering yang jatuh berserakan di halaman masjid,  gelas atau botol bekas air mineral, kertas bekas bungkus makanan bahkan bungkus rokok,… ringankan tangan kita untuk sekedar menyapu dan memungutnya lalu membuangnya ditempat sampah.

Jika saat kita hendak berwudlu lalu hidung kita merasakan bau tak sedap dari toilet yang aromanya terkadang sampai ke dalam masjid…. Ringankan tangan kita untuk mengambil selang dan sikat untuk membersihkannya.

Bagi kita yang diberi keleluasaan waktu oleh Allah, mari kita bersama-sama bergotong-royong membersihkan masjid ini secara berkala,… misalnya setiap jum’at pagi, sabtu atau minggu…Selain mendapat pahala silaturahmi, InsyaAllah kita termasuk orang-orang yang beriman karena telah ikut serta memakmurkan Masjid.
Ma’asyiral Muslimin…


KHUTBAH KEDUA



Memakmurkan masjid merupakan tanda keimanan seorang hamba. Di antara memakmurkan masjid adalah dengan membangun dan memelihara masjid. Namun jauh lebih penting dari itu adalah menghidupkan dan meramaikan masjid dengan ibadah-ibadah seperti berdzikir, shalat, membaca al-Qur`an, dan majlis taklim. Semoga kita termasuk orang-orang yang memakmurkan masjid.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar