KHUTBAH PERTAMA
Puji dan syukur
marilah senantiasa kita panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat-Nya yang
dilimpahkan kepada kita semua, sehingga kita dapat beribadah mengabdi
kepada-Nya setiap waktu demi menggapai ridla-Nya. Dalam kesempatan yang mulia
ini, khotib berwasiat kepada seluruh jama’ah sholat jum’at yang dirahmati
Allah, dan khususnya kepada diri khotib pribadi, marilah kita terus menerus
berusaha meningkatkan kualitas ketakwaan kita kepada Allah SWT. takwa dalam
arti yang sebenar-benarnya. Semoga Allah SWT menempatkan kita semua pada
derajat yang Dia ridhai, selama di dunia dan kelak di akhirat. Amin ya rabbal
'alamin
Sidang Sholat Jum’at yang dirahmati
Allah
Dalam Allah berfirman:
“Hanyalah yang
memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang
yang beriman kepada Allah dan hari kemudian,serta tetap
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut
(kepada siapa pun) selain kepada Allah,maka merekalah
orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat
petunjuk. (QS. At-Taubah [9]: 18)
Jama’ah Jum’at yang
Dirahmati Allah
Ayat ini memberi kabar gembira kepada kita atas pengakuan Allah
terhadap keimanan orang yang memakmurkan masjid-masjid-Nya.
Yang dimaksud “memakmurkan masjid” adalah membangun dan
mendirikan masjid, mengisi dan menghidupkannya dengan berbagai ibadah dan
ketaatan kepada Allah, menghormati dan memeliharanya dengan cara
membersihkannya dari kotoran-kotoran dan sampah serta memberinya wewangian.
Dari definisi ini, memakmurkan masjid ada dua bentuk yaitu fisik
dan maknawi.
PERTAMA: Memakmurkan Masjid dalam bentuk fisik
Di antara bentuk fisik adalah membangun dan memelihara masjid
dengan sebaik-baiknya dengan menghilangkan kotoran atau memberi wewangian.sehingga
membuat nyaman bagi orang-orang yang ibadah
Diriwayatkan dari ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:
saya mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang membangun masjid demi mencari
Wajah Allah, maka Allah akan membangunkan untuknya yang semisalnya di surga.” (HR.
Al-Bukhari no. 450 dan Muslim no. 533)
Dalam
hadis lainnya, Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam besabda
“Barangsiapa yang membangun masjid
karena Allah meskipun sebesar sarang burung bahkan lebih kecil dari itu, Allah
akan membangunkan untuknya sebuah istana di surga.” (HR. Ibnu Majah no. 738 dan dishahihkan
al-Albani)
Di antaranya pula adalah membersihkan dan mewangikan masjid.
‘Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan
agar masjid dibangun di kampung-kampung dan agar dibersihkan dan diberi
wewangian.” (HR. Ibnu Majah no. 758 dan dishahihkan al-Albani)
YANG KEDUA: Memakmurkan masjid secara maknawi adalah
meramaikan masjid dengan ibadah-ibadah seperti ber-dzikir, shalat berjamaah,
membaca al-Qur`an, majlis taklim, dan kegiatan umat lainnya.
Empat ibadah ini adalah pokok ibadah di masjid. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya
masjid-masjid bukan untuk tempat kencing dan kotoran,…. tetapi hanya
untuk berdzikir kepada Allah, shalat, dan membaca al-Qur`an.” (HR. Muslim no. 285)
Tentang dzikir ini, Allah mencela orang-orang yang
menghalang-halangi orang lain untuk berdzikir di dalam masjid-masjid-Nya,…. Allah
ber-firman:
“Dan siapakah yang lebih aniaya
daripada orang yang menghalang-halangi menyebut nama Allah dalam
masjid-masjid-Nya dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya
masuk ke dalamnya (masjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah).
Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat.” (QS. Al-Baqarah [2]: 114)
Sedangkan shalat, khususnya shalat fardhu berjama’ah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa berwudhu untuk shalat,
lalu dia menyempurnakan wudhunya, kemudian berjalan menuju shalat fardhu, lalu
dia shalat bersama manusia -yakni bersama jama’ah di masjid-, niscaya Allah
ampuni dosa-dosanya.” (HR.
Muslim no. 232)
Tentang memakmurkan dengan majlis taklim, disebutkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Barangsiapa datang ke masjidku ini,
tidak lain kecuali untuk mempelajari kebaikan atau mengajarkannya, maka dia
bagaikan mujahid di jalan Allah, sedangkan yang datang untuk selain itu maka
bagaikan orang yang cuma melihat-lihat harta orang lain.” (HR. Ibnu Majah no. 227 dan dishahihkan
al-Albani)
Semoga Khutbah ini dapat memberi pelajaran kepada kita dan
menambah keperdulian kita terhadap masjid Allah ini. Bagi kita yang biasanya
hanya datang, setelah sholat lalu kita pergi, mulai saat ini…. Sempatkanlah
sejenak untuk memperhatikan Masjid ini dan halaman sekitarnya.
Jika mata kita melihat sampah, daun-daun kering yang jatuh
berserakan di halaman masjid, gelas atau
botol bekas air mineral, kertas bekas bungkus makanan bahkan bungkus rokok,…
ringankan tangan kita untuk sekedar menyapu dan memungutnya lalu membuangnya
ditempat sampah.
Jika saat kita hendak berwudlu lalu hidung kita merasakan bau
tak sedap dari toilet yang aromanya terkadang sampai ke dalam masjid….
Ringankan tangan kita untuk mengambil selang dan sikat untuk membersihkannya.
Bagi kita yang diberi keleluasaan waktu oleh Allah, mari kita
bersama-sama bergotong-royong membersihkan masjid ini secara berkala,… misalnya
setiap jum’at pagi, sabtu atau minggu…Selain mendapat pahala silaturahmi,
InsyaAllah kita termasuk orang-orang yang beriman karena telah ikut serta
memakmurkan Masjid.
Ma’asyiral
Muslimin…
KHUTBAH KEDUA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar