komplek-cipto.blogspot.co.id – (5/1/18)
Kamis sore 4 Januari 2018 jam 17, ketua RW.09 Ipnuri Fatah menerima pesan
singkat melalui WhatsApp “Untuk warga clbut barat tw clbut timur
hrus waspda krna geng mtor sdh mlay msuk k rmh2 warga d tngh mlm d mn wrga sdng
lelap tdur ini sy dpt informasi nya dri wrga cipto clbut brat krna ank putri
nya hmpir d bacok trs rmh nya d ketuk2 d tngh mlm jd slruh wrga clbut brat
clbut timur hrus waspada tlng d infokn sm ktua rt tw rw klw prlu kpda pa lurah
nya ini lh info yng sy dpt kn (info dr RW)”
Pesan
berikutnya “Pak RW apa bener ya...?? Sy dpt itu dr tmn di persona 2, dia
jg dpt dr grup.”
Kedua
pesan singkat itu ditanggapi santai oleh Ipnuri karena tidak menduga kalau
berita itu sudah menjadi viral di wilayah Cilebut Barat dan Cilebut Timur “Ya, info itu juga sudah kami terima. Warga diharap
tetap tenang dan waspada”. Balas Ipnuri yang juga melalui WhatsApp.
Tak di
duga sekitar jam 19 malam banyak pertanyaan sama, baik memalui SMS, WhatsApp
maupun yang datang langsung. Ipnuri baru sadar bila itu HOAX saat
Bhabinkamtibmas Desa Cilebut Barat, Brigadir (Pol) M. Faisal menanyakan tentang
kondisi kamtibmas di lingkungan komplek Cipto melalui WhatsApp “Ijin pa RW saya dapat info apa benar di
cipto hampir terjadi pencurian yang dilakukan transportasi online?” Ipnuri
menjawab singkat “itu tidak benar pak”
Berikutnya Ipnuri menerima beberapa pesan singkat yang juga
dari WhatsApp pada hari yang sama sekitar jam 20:47, “As wr wb bpk dan ibu sekedar mengingatkan barusan rumah sy
kerampokkan...pura2 datang sbg petugas pln...yg mau pasang kabel untuk menambah
daya..pembantu perempuan yg sedang mencuci diatas dipanggil untuk turun dan
diajak ngobrol samvil menunjukkan tempat yg mau dipasang kabel yaitu menjauh
daru rmh induk di taman....saat itu 2 orang temennya masuk...memporak
porandakan isi lemari di semua kamar...yg diincar hanya mas dan uang....setelah
itu kabur...smg Alloh sgr menyadarkan mereka akan perbuatannya Rumah N atau
F”.
Mengetahui sumber HOAX itu, Brigadir (Pol) M.
Faisal mengajak Ipnuri untuk meminta klarifikasi kepada N atau F. tapi ipnuri
meminta waktu untuk diselesaikan sendiri oleh pengurus RW.
Ipnuri langsung meminta Soleh dan Dadang Umar
untuk mengecek kebenaran berita itu langsung ke rumah warga berinisyal N atau F
jam 21:30, tapi F pemilik rumah tidak membukakan pintu untuk pak Soleh, ia
hanya menjawab dari balik pintu pagar bahwa itu tidak benar.
Merasa disepelakan, Soleh dan Dadang minta
Ipnuri untuk memberi pelajaran kepada F agar bersikap lebih sopan dan
menghargai orang lain.
Agar berita tidak semakin tersebar, ipnuri
langsung copas dan screenshot untuk di share melalui WhatsApp, Facebook dan SMS
sebagai klarifikasi bahwa itu adalah HOAX.
Selain itu Ipnuri langsung kembali menghubungi
Polisi (Bhabinkamtibmas) mempersilahkan bila ingin memproses atau meminta
klarifikasi langsung kepada N atau F.
Jum’at malam sabtu, 5 Januari 2018 sekitar jam
21:00 Bhabinkamtibmas, Brigadir (Pol) M. Faisal bersama pengurus RW.09,
M.Soleh, Muharman, Hadi Hamzah, Roni Rachman, Dadang Umar dan Ketua RT.03
Parsim, bersama-sama datang ke rumah N dan F untuk meminta klarifikasi tentang
berita yang sudah ia kirim melalui group WhatsApp ibu-ibu warga.
Dalam klarifikasinya N dan F mengatakan benar
bahwa berita itu ia yang mengirim ke group WhatsApp dengan tujuan yang baik
agar warga lebih berhati-hati dan meningkatkan kewapadaan, tapi ia merasa sudah
mengklarifikasi bahwa itu hanya copas dan ada yang mengedit dan menambah.
Setelah mendengar penjelasan dan klarifikasi
dari N dan F, Bhabinkamtibmas, Brigadir (Pol) M. Faisal meminta agar hal
seperti itu tidak terulang, karena sangat meresahkan masyarakat, “kalau lain kali dapat berita seperti itu,
sebaiknya untuk konsumsi sendiri saja, tidak usah dishare lagi”
“Di luar tendangannya sangat kuat dan kami sebagai petugas harus
menjawab berbagai pertanyaan masyarakat agar tidak semakin resah” tambah faisal.
Dihubungi melalui sambungan telepon, Ketua RW.09 (Ipnuri
Fatah) yang saat itu tidak berada di lokasi, mengatakan, “saya sangat prihatin dengan kejadian ini di saat kami sedang berupaya
menciptakan lingkungan yang aman, ada warga yang iseng tanpa cek & recek men-share berita yang meresakhan. Pamswakarsa (satpam) baru kami aktifkan sejak
tanggal 1 Januari 2018. Ini ujian bagi kami untuk lebih sabar. Semoga kedepan ini bisa menjadi pelajaran dan tidak
terulang” (Noer69)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar