Senin, 05 Agustus 2019

DKM ASY-SYIFA SASAR KEGIATAN “PARENTING”

Foto: Dra Euis Sufi Jatiningsih
komplek-cipto.blogspot.com - (5/8) Pada dasarnya, orang tua selalu ingin memberikan yang terbaik bagi anak. Namun, seiring perkembangan zaman, pola asuh anak pun harus disesuaikan.

Pola asuh positive parenting dinilai tepat bagi orang tua masa kini untuk diterapkan kepada anak-anaknya yang merupakan generasi milenial. Pasalnya, pola asuh ini diyakini dapat membantu orang tua menerapkan disiplin yang efektif tanpa kehilangan momen menyenangkan bersama anak.

Hari Minggu lalu (4/8/2019) DKM Masjid Asy-Syifa bekerja sama dengan Rumah Keluarga Indonesia, kecamatan Sukaraja menyelenggarakan kegiatan parenting yang bertema “Pola Asuh Ideal Bagi anak Milenial”. Acara berlangsung di ruang masjid Asy-Syifa dari jam 08:00 sampai menjelang sholat Dzuhur.

Kegiatan yang baru pertama diadakan di lingkungan komplek cipto mendapat perhatian yang besar dari masyarakat. Hal itu terlihat dari jumlah peserta yang mengisi buku daftar hadir berjumlah 91 orang, ibu-ibu hampir memenuhi ruang masjid Asy-Syifa. “Target kami 100 peserta, Alhamdulillah mencapai target, baarokallohu” kata Dewi Murti, salah seorang panitia.

Kegiatan seminar parenting yang berlangsung setengah hari ini menyasar kaum ibu-ibu di lingkungan komplek cipto.menghadirkan pakar parenting anak dan pendidikan islami, Dra Euis Sufi Jatiningsih.

Adapun tujuannya adalah;
  1. Meningkatkan pemahaman tentang pola asuh secara Islami.
  2. Meningkatkan keharmonisan hubungan dalam keluarga terutama antara orang tua dan anak.
  3. Mencetak anak-anak yang berkarakter, santun sesuai ajaran Islam
  4. Orang tua mampu membentengi keluarga dan anak-anak dari berbagai penyakit social.
Ketua DKM Masjid Asy-Syifa, Yuwono Hendro Kartomo yang memberi sambutan dalam kegiatan itu menyampaikan rasa syukurnya, karena selain terus berusaha bekerja sama dengan RW dalam pembinaan anak muda di lingkungan komplek cipto, sekarang ada komunitas lain yang juga punya perhatian sama. “Saya mengaharapkan kegiatan-kegiatan semacam ini sering diadakan, dan tentu DKM bersama RW dimasa datang akan membantu” kata Hendro dalam sambutannya.

Sedangkan Ketua RW09, Ipnuri Fatah tidak hadir dalam kegiatan itu. Ia sedang istirahat karena sakit. Namun dalam wawancara dengan komplek-cipto.blogspot.com via sambungan telpon, ia sangat mengapresiasi kegiatan itu.


Selanjutnya Ipnuri menjelaskan; 
Pola asuh diawali dengan melihat sisi positif anak dan anak pun memiliki kesempatan untuk bersuara. Lalu, bagaimana cara menerapkan pola asuh positive parenting

Pertama, orang tua diharapkan menjadi model yang baik bagi anak.

Kedua, meluangkan waktu berkualitas secara rutin dengan anak, misalnya dengan menemani anak mengerjakan PR atau sholat berjamaah dengan anak.

Ketiga, orang tua diharapkan fokus pada perilaku positif anak. Memberikan pujian kepada anak. Orang tua tidak melulu fokus pada prestasi anak. Jika anak memiliki perilaku yang baik, suka menolong, itu lebih baik,

Keempat, orang tua harus memberikan konsekuensi logis, bersikap tegas, disiplin, jelas, dan konsisten. Saat mengerjakan PR misalnya, kasih pilihan. Kalau tidak segera dikerjakan, konsekuensinya bisa jadi PR enggak selesai, bisa jadi pagi kebingungan.

Kelima, orang tua harus berdiskusi dan bernegosiasi dengan anak. Menurutnya, orang tua mesti memonitor apa yang dikerjakan anak dan mengingatkan manajemen waktu untuk melakukan sesuatu dengan tuntas.

Orang tua juga harus menciptakan komunikasi yang efektif dengan anaknya. Selanjutnya, orang diharapkan dapat memberi ruang tumbuh dan memberi kesempatan bagi anak untuk melakukan kesalahan.

Hal Ini penting karena anak bisa belajar dari kesalahan.

Terakhir, orang tua harus memberikan cinta tanpa syarat. Maksudnya, orang tua mesti paham bahwa anak memiliki keunggulan dan potensi masing-masing.

Resume Seminar atau Kajian "Parenting"
Dra Euis Sufi Jatiningsih, memaparkan di era digital dan segala perkembangan zamannya sudah seharusnya orang tua membekali diri dengan pengetahuan. Orangtua (Ayah dan Ibu) harus satu misi, visi dan frekuensi dalam menjalani bahtera rumah tangga.

Berharap bukan saja Sakinah Mawadah wa Rahmah,tapi juga berharap mnjadi keluarga Musyfiqin (keluarga yang takut kepada Allah SWT, takut bermaksiat kepada Allah dan mendurhakainya).

Tidak bisa dipungkiri saat ini ada benda yang sangat berpengaruh pada kehidupan kita,yaitu gadget,sebuah benda yang bila tidak bisa kita manfaatkan akan menimbulkan kemudharatan lebih besar.

Sumber masalah remaja saat ini yang paling krusial adalah “Pornografi”,yang sangat mudah di akses lewat smarthphone Oleh karena itu sebagai orang tua harus membentengi anak-anaknya seperti dalam “QS. An Nur 30-31”

Lalu apa yang harus kita lakukan?
Berikut adalah langkah-langkah yang harus orangtua lakukan:
Jangan memberikan HP pada anak dibawah umur, "beliau mencontohkan kalau beliau baru memberikan hp kepada anaknya ketika sudah lulus SMA". Doakan dengan kesungguhan hati,sepanjang waktu.

Untuk Anak:
  1. Mendoakan Anak solih QS.As Saffat 100
  2. Mendoakan anak sebagai ahlul ibadah QS. Ibrahim 40
  3. Kuat Iman Islam QS.Al Furqon 17
  4. Syukur dan amal QS.Al Ahqaf 15
  5. Keturunan yang baik QS.Ali Imron 38
Untuk Negara:
  1. Karena lingkungan dan negara juga faktor penting
  2. Negara yang aman QS. Ibrahim 35
  3. Negeri yang makmur QS. Al Baqarah 126
Orang tua terutama ibu harus terus belajar, mengikuti perkembangan zaman. Selanjutnya selalu kembali kepada Al Quran untuk menyelesaikan segala urusan dan permasalahan. 

Acara dibuka dengan pembacaan Al-Qur'an oleh Dewi Murti disambung dengan sambutan ketua pelaksana Wie Cie. Dan acara ditutup dengan pembagian DoorPrize. (Noer69)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar