komplek-cipto.blogspot.co.id- (14/12/17) Masa
yang penuh dengan permasalahan adalah masa remaja. Stanley Hall, pakar Psikologi
pada awal abad ke-20 mengatakan masa remaja merupakan masa yang penuh badai dan
tekanan (storm and stress). Menurut Erickson, di masa remaja juga umumnya
terjadi krisis identitas atau masa pencarian identitas diri. James Marcia
mengemukakan juga pendapat bahwa ada empat status identitas diri pada remaja
yaitu identity diffusion/ confussion, moratorium, foreclosure, dan
identity achieved. Remaja sedang berproses untuk mencari identitas diri
sehingga sering menimbulkan masalah pada diri remaja. Gangguan sedikit saja
sudah membuat remaja bergejolak jiwanya.
Teori dan pendapat para pakar di atas ternyata banyak
benarnya. Ipnuri Fatah, ketua RW.09 mengalami kondisi itu. Ia sedih dengan pasang surutnya kegiatan remaja di lingkungannya. Karena tidak hanya di
RW, di Masjidpun tak tampak adanya aktivtas remaja yang terwadahi dengan baik.
Organisasi kepemudaan ‘karang taruna’ yang dibentuk pada
tahun pertama masa kepengurusannya akhirnya bubar barisan. Tak ada angin, tak ada badai yang menerpa, tiba-tiba lenyap bak ditelan bumi. Berbagai proposal kegiatan yang
diajukan kepada Ketua RW di awal-awal memang sangat menjanjikan, tapi semua
hanya sebatas proposal.
Gaduh riuh persolaan lingkungan karena perbedaan pendapat
para orang tua tentang pengelolaan dan manajemen lingkungan, mengakibatkan
subunya penyakit hati, prilaku ‘gibah’, saling mencari kesalahan antar warga satu
dengan lainnya. Imbasnya adalah remaja menjadi ketakutan untuk berekspresi.
Kritik dan saran para orang tua, entah itu pengurus RW, RT
maupun tokoh masyarakat yang disampaikan tanpa mempertimbangkan daya terima remaja telah
membunuh karakter remaja di lingkungan itu. Yang paling terlihat jelas adalah
pada setiap rapat-rapat kegiatan memperingati hari kemerdekaan 17 Agustus.
Remaja sebagai panitia terkadang dihadapkan pada persoalan sulitnya
mengumpulkan dana untuk kegiatan.
“Jangan saya lagi pak,
cari remaja lainnya saja. Kalau bisa anaknya ketua RT saja biar mereka
merasakan seperti apa yang kami alami,” Kata seorang remaja.
Melihat kondisi itu, Ipnuri mengatakan sangat sedih. Namun
karena ia masih fokus pada program-program lain yang lebih prioritas, ia tidak bisa
berbuat banyak.
“Harapan saya masih
sangat besar terhadap kemajuan remaja di lingkungan ini, walau saat ini
saya hanya berharap kepada remaja yang masih mau. seperti kepanitiaan 17an yang
selama dua tahun terakhir dilaksanakan oleh orang yang sama” keluh Ipnuri.
Keberadaan Joko Harsono, Yani dan Kahfi dibantu Farda (warga yang sudah pindah) sangat membantu
bertahannya eksistensi remaja di lingkungan RW.09 Perumahan Pegawai RSCM.
Diluar itu, dua bulan lalu muncul harapan baru untuk
kegiatan remaja. Kelompok remaja yang menamakan dirinya Cipto Friends Club FC “Garuda
Nusantara”. di koordinir oleh Iis Sunandar dari RT.04 membentuk club Futsal.
“Semoga kegiatan ini bisa
bertahan dan berkembang”, Ipnuri mengharap. (Noer69)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar