Komplek-Cipto.blogspot.co.id Pengurus RW.09 mengamankan 10 remaja yang dicurigai akan melakukan tawuran di lokasi gerbang pintu masuk Komplek Permahan Pegawai RSCM, Sabtu (8/10/2016).
Kejadian berawal dari informasi yang disampaikan oleh anggota FKPM, Tomson pada pukul 23:58 wib bahwa sekelompok remaja yang nongkrong di jembatan terlihat ada yang membawa senjata tajam. Dikhawatirkan remaja tersebut akan melakukan tawuran.
Dari informasi yang diterima melalui ponsel itu. Ketua RW.09 Perumahan Pegawai RSCM, Ipnuri Fatah yang saat itu sedang menuju istirahat, langsung mengintruksikan jajaran pengurus RW.09 untuk merespon dan melakukan antisipasi pencegahan, serta mengimformasikan kepada warga melalui group WhatsApp.
Mendapat intruksi dan informasi tersebut, beberapa pengurus RW yang masih ada di kantor RW, diantaranya Hadi Hamzah, Filfil, Roni Rachman, Budi dan dibantu beberapa warga dan remaja langsung menuju TKP. Namun belum sampai di TKP sekelompok remaja yg nongkrong langsung lari membubarkan diri.
Tidak dibiarkan begitu saja, pengurus RW mengejar para remaja itu dan menangkap setidaknya ada 10 orang beserta 4 senjata tajam berupa golok, clurit dan parang. Pada saat yang bersamaan ada Patroli dari anggota Polsek Sukaraja Brigadir (Pol) Faisal yang melintas. 10 remaja yang teryangkap diamankan di kantor RW.09 5 remaja RW.09 dan sisanya dari luar. Dari hasil pemeriksaan remaja tersebut mengakui akan melakukan penyerangan / tawuran dengan remaja Jembatan Dua, Cilebut Barat.
Tidak lama kemudian datang 4 anggota Polisi lainnya dari Polsek Sukaraja dengan mobil Patroli. Kemudian salah seorang anggota polisi berusaha akan membawa 10 remaja itu karena telah terbukti membawa senjata tajam dengan maksud akan tawuran. Lalu ketua RW.09 meminta agar 10 remaja itu tidak dibawa dan diberi kesempatan untuk memperbaiki diri dengan memanggil para orang tua serta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi.
Kepada kontributor Komplek-Cipto.blogspot, Ketua RW.09 mengatakan "Bagaimanapun mereka adalah anak-anak kita, remaja komplek maupun yang dari luar. Mereka perlu diberi kesempatan, jangan sampai dibawa ke Polsek dan diproses hukum, agar tidak mengganggu sekolah mereka. Dengan memanggil para orang tua mereka untuk menjemput dan membuat pernyataan tidak mengulangi lagi, diharapkan ada efek jera dan para orang tua yang anaknya terlibat lebih menjaga putranya".
Ipnuri menambahkan "bahwa pengurus RW sudah mendeteksi tempat yang dijadikan tongkrongan remaja yang suka tawuran dan suka corat-coret, seperti Pos RT.07, Pos RT.06, Pos RT.05. Dan jembatan pintu masuk komplek. Diharapkan para pengurus RT dan warga setempat bisa melakukan pengawasan dan pencegahan dini, sebab sejauh ini RW belum punya anggaran untum keamanan. Iuran warga hanya sebatas untum biaya membuang sampah saja, sementara keamanan masih dikelola masing-masing RT. Dengan kejadian ini akan diupayakan agar pengelolaan keamanan dilakukan kembali oleh RW seperti awal keberadaan Perumahan ini." (Noer69)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar