Sabtu, 19 September 2015

PEMUDA RW09 BUKAN PEMUDA YANG "MLEMPEM"

BOGOR komplek-cipto.blogspot.co.id -Membangun karakter pemuda merupakan suatu proses yang memerlukan komitmen kongkrit dari pengambil kebijakan, agar pemuda berbentuk unik, menarik, dan berbeda atau dapat dibedakan dengan yang lain. Pemuda yang berkarakter  baik adalah pemuda yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggung-jawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat. Karena pemuda adalah generasi penerus yang kelak akan mewarisi bangsa ini termasuk kekayaan yang ada di dalamnya.

Pemuda adalah pondasi dari setiap bangsa, ketika pemudanya menjalani berbagai aktivitas yang positif, maka kedepan kita dapat menyaksikan lingkungan ini akan menjadi sebuah lingkungan perumahan yang maju, besar, dan berperadaban. Sebaliknya, jika para pemudanya dilalaikan dengan berbagai hal yang negatif maka lingkungan ini akan mengalami kerusakan. Jadi baik buruknya lingkungan sesungguhnya berada pada karakter pemuda. Ada beberapa tahapan dalam upaya membangun karakter pemuda;

- Pertama: Kesadaran pemuda. dengan memberikan pemahaman terhadap kondisi dan situasi yang terjadi di lingkungan. Dengan memahami hal tersebut maka pemuda akan mempunyai arah yang jelas agar mereka dapat ikut berkontribusi dan memberikan solusi atas permasalahan lingkungan yang ada. 

- Kedua: Meningkatkan kapasitas pemuda. Dapat dilakukan melalui pelatihan-pelatihan, membentuk Karang Taruna, Remaja Masjid, Kepanitiaan Pertandingan olah raga, HUT RI, dan sebagainya, Semuanya diharapkan mampu memberikan kesadaran kepada para pemuda untuk turut aktif menjaga lingkungan.

Karakter pemuda seekarang ini harus ditingkatkan apalagi dalam bidang lingkungan karena diharapkan pemuda sekarang harus memiliki karakter. Pemuda memiliki peran penting dalam mewujudkan lingkungan yang berperadaban. Pemuda harus terlibat aktif melestarikan, melindunngi, serta menjaga lingkungan. 

Pemuda RW09, sesungguhnya telah menunjukkan dirinya sebagai pemuda yang berkapasitas. Kegiatan HUT RI tahun 2015 ini sebagai bukti bahwa pemuda RW,09 bukanlah pemuda yang "melmpem". Mereka tetap berpikir positif dalam merespon dinamika rapat di tingkat RW09 yang dirasa kurang mendukung.

Tanpa canggung dan rasa malu para pemuda RW.09 mengumpulan barang-barang bekas sebagai modal dan sumber pembiayaan kegiatan 17-Agustusan. setiap sabtu dan minggu, dari rumah kerumah mereka kumpulkan barang-barang bekas tak terpakai yang layak jual, dan hasil dari penjuan itu mereka gunakan untuk membiayai kegiatan HUT RI. Sebuah pemandangan yang seharusnya menjadi renungan para orang tua dan pemangku kebijakan di lingkungan itu, baik Pengurus RT maupun RW.

Organisasi Pemuda Karang Taruna yang dibentuk akhir tahun 2014 ternyata tidak dapat memberikan pencerahan kepada para pemuda. Konsep yang terlalu tinggi tanpa, tanpa diimbangi rasa tanggung jawab diri yang kuat para pengurusnya dan tidak melihat kemampuan anggotanya, Karang Taruna RW,09 kembali mati suri. Ketua dan beberpa pengurus Karang Taruna ikut larut dalam persoalan orang tua, sikap yang seharusnya tidak ada pada diri mereka.

PEMUDA RW.09 harus mandiri dan tidak terkontaminasi persoalan lingkungan lainnya. Semoga Karang Taruna segera menyadarinya dan segera bangkit.

Kepada kontributor komplek-cipto.blogspot, Ipnuri Fatah, Ketua RW.09 menyampaikan harapannya, "Saya yakin bahwa kemampuan pemuda perumahan RSCM di atas rata-rata, pinter-pinter, dan merekapun ingin berbuat sesuatu bagi lingkungannya, hanya mungkin mereka sedikit kurang tangguh, cepat loyo ketika idenya tidak didukung orang, memang Kepengurusan Karang Taruna sementara saya bubarkan, bukan berarti saya membunuh, tapi agar lebih bangkit lagi dan lebih tangguh lagi. Sehingga di masa mendatang kita akan memiliki pemuda yang Kuat dan berkarakter, yang akan membanggakan seluruh warga RW09 Perumahan Pegawai RSCM. (Noer69)

2 komentar: