Senin, 30 Mei 2016

KEPERDULIAN WARGA MASIH RENDAH, KETUA RW.09 KECEWA

BOGOR (komplek-cipto.blogspot.co.id) Cegah bahaya Demam Berdarah (DBD) masyarakat RW 09 Perumahan Pegawai RSCM, Cilebut Barat Bogor  lakukan Penyemprotan (fogging), Minggu (29/05).

“Kegiatan ini dilakukan oleh petugas dari Puskesmas Cilebut untuk melakukan penyemprotan ke pemukiman warga. Sebagai respon Pengurus RW.09 karena selama 3 bulan terakhir sudah lebih dari 3 orang warga yang menjadi korban DBD dan sebagai upaya pencegahan maraknya Virus Dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegepty pada tahun 2016. Agar tidak mewabah di lingkungan RW.09 Perumahan Pegawai RSCM,” ujar Muharman, bendahara RW.09 selaku penanggung-jawab kegiatan.

Menurut salah seorang warga, padahal di rumah rajin disemprot obat nyamuk tapi tetap ada nyamuk. “Saya berterimakasih dengan adanya penyemprotan,” ujar Dadang Umar ketua RT.04.

Berbeda dengan sebagian warga RT.02, banyak yang merasa kaget ketika dilakukannya penyemprotan, banyak warga yang mengunci pintu tidak mau di fogging. ”Terus terang agak kaget karna belum dapat info kalau ada penyemprotan DBD, saya baru tau saat lihat rumah penuh asap putih,” terang Hendra (warga RT.02) kepada kontributor komplek-cipto.blogspot.co.id. “Padahal surat edaran dari ketua RW.09 sudah diedarkan 4 hari sebelumnya,”  ujar Muharman.

Ipnuri Fatah, Ketua RW.09, menambahkan “jika masyarakat merasa aman setelah ada fogging padahal nyamuk DBD tetap ada, ini justru berbahaya karena menghilangkan kewaspadaan warga. Untuk itu masyarakat tidak bisa mengandalkan fogging yang hanya setahun sekali dan kadang tidak efektif seperti hari ini, tetapi lebih baik masyarakat sering menyemprot rumahnya dengan obat nyamuk, dan selalu menjaga kebersihan rumah dan halaman disekitarnya” harap Ipnuri.

Dengan nada tinggi, Ipnuri menyampaikan rasa kekecewaannya karena saat bersamaan juga ada kegiatan kerja bakti, sementara ia memantau banyak warga yang justru santai-santai, ngobrol di depan rumahnya tanpa melakukan aktivitas apapun, “Apa maunya masyarakat ini? Sudah seperti BOS BESAR semua, maunya nyaman dan enak sendiri saja. Kalau iurannya besar sich gapapa,... ini iuran 15 ribu saja gayanya sudah seperti nyumbang paling besar, yang paling membuat saya kesal, surat edaran sengaja tidak dibagikan oleh sekretaris RT.06 (Suhandi) dengan alasan di RT sedang ada kegiatan,.. kompak kok dalam hal mudorat?” ujar Ipnuri, kecewa.


Namun, Ipnuri terlihat rada senyum ketika melihat warga RT.05 dan RT.07 dan sebagian kecil warga RT.03 dan RT.04 ada yang bersih-bersih saluran dan rumah-rumah kosong, “Andai seluruh warga sadar seperti mereka, pasti lingkungan ini akan lebih nyaman dan bersih,” tambah ipnuri (Nur69)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar